Doa Dan Niat Puasa Bulan Muharram

Bacaan Doa Surat Yasin Fadilah Arab Latin Lengkap 83 Ayat

Bacaan Doa Surat Yasin Fadilah Arab Latin Lengkap 83 Ayat - Membaca bacaan al quran surat yasin itu sudah menjadikan hal yang tak asing lagi di kalangan umat islam bahkan menjadikan ritual keagamaan di kala ada tahlilan, selamatan, atau bisa jadi disaat kita mengisi acara-acara seperti kegiatan amalan di malam nisfu syaban dan yang lainnya.

Dalam surat yasin lengkap 83 ayat terkandung fadilah dan kemanfaatan bagi orang yang membacanya dan alangkah baiknya di baca di malam jumat, karena jumat adalah merupakan syayyidul ayam (rajanya hari) maka dipara ulama dimana tiba malam jumat selalu membiasakan berjamaah riyadhoh dengan bacaan surat yasin.

Tentunya diantara kita ada yang masih belum faham bacaan surat yasin dalam tulisan bahasa arab, maka disini akan kami tulis dengan menggunakan tulisa arab latin legkap dengan artinya atau terjemaahan satu persatu dari 83 ayat surat yasin, guna untuk mempermudah dalam pemahamanya.

Bacaan Doa Surat Yasin Fadilah Arab Latin Lengkap 83 Ayat

Namun sebelum kami menulis surat yasin terlebih dahulu akan kami jelaskan fadilah bacaannya, karena surat yasin memiliki fadilah keistimewaan manfaat dan keutamaan yang sangat mustajab bagi kita terutama di kala kita mendapatkan kesulitan dalam menjalani kehidupan, diantara fadilah adalah:

1. Supaya bisa mati syahid
2. Untuk ketenangan hati
3. Agar bisa berhasi apa yang kita inginkan
4. Mempermudah keluarnya ruh waktu sakarotul maut
5. Agar selamat siksa kubur
6. Bisa meringankan dan Menyembuhkan penyakit hati
7. Mempermudah mendapatkan jodoh atau hajat
8. Melindungi dari berbagai macam kejahatan
9. Agar diampuni segala dosa yang telah kita perbuat
10. Melapangkan atau menentramkan hati dari kecemasan
11. Agar narapida cepat bebas

1. قرة العين بفتاوي اسماعيل الزين ص 210
سؤال : إذا تطوع شخص بنحو قراءة سورة يس ليحصل له مال كثير مثلا او غير ذلك من جلب المنافع ودفع المضار فهل ذلك يسمى رياء او لا ؟ الجواب والله الموفق للصواب : روي عن رسول الله ص م . انه قال : "يس لما قرئت له " فيجوز ان تقرأ سورة بنية قضاء حاجة من جلب نفع أو دفع ضر سواء كان المقصود دينيا أو دنيويا ما لم يكن معصية ولا يكون ذلك رياء ولا ينطبق عليه تعريف الرياء والله سبحانه وتعالى اعلم.

2. بغية المسترشدين ص67
(مسئلة ب ك) تباح الجماعة في نحو الوتر والتسبيح فلا كراهة في ذلك ولا ثواب نعم ان قصد تعليم المصلين وتحريضهم كان له ثواب واي ثواب بالنية الحسنة. فكما يباح الجهر في موضع الإسرار الذي هو مكروه للتعليم فأولى ما اصله الإباحة وكما يثاب في المباحة اذا قصد بها القربة كالتقوي بالأكل علي الطاعة هذا اذا لم يقترن لذلك محذور كنحو إيذاء او اعتقاد العامة مشروعية الجماعة والا فلا ثواب بل يحرم ويمنع منها .

3. الاذكار النواوي ص : 12
اعلم أن الذكر محبوب في جميع الاحوال الا في أحوال ورد الشرع باستثنائها.

4. الفوائد ص : 5
وقال الشيخ ابو العباس البوني رحمه الله اذا اردت قراءة سورة يس فكرر يس سبع مرات ثم اقرأ الى قوله تعالى " فاغشيناهم فهم لا يبصرون وقل اللهم يا من نور هو في سره وسره في خلقه احفظت الروع في الجسد انك على كل شئ قدير ثم اقرأ الى قوله تعالى وجعلني من المكرمين وقل اللهم اكملني بقضاء حوائجي – الى ان قال – يحصل المطلوب ان شاء الله اهـ
والله أعلم بالصواب

1. Ghoyah Al-Talkhish, hal. 300.
2. Qurroh Al-'Ain, hal. 210. 4. Bughyah Al-Mustarsyidin, 67.
3. Al-Adzkar li Al-Nawawi, hal. 12.
4. Al-Fawa'id, hal. 5.
Sumber: piss-ktb com

Berikut Bacaan Doa Surat Yasin 83 Ayat Lengkap Fadilah Arab Latin Dan Artinya

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

يٰسۤ

yā sīn

Ya Sin

وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙ

wal-qur`ānil-ḥakīm

Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah,

اِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۙ

innaka laminal-mursalīn

Sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul,

عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۗ

‘alā ṣirāṭim mustaqīm

(yang berada) di atas jalan yang lurus,

تَنْزِيْلَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِۙ

tanzīlal-‘azīzir-raḥīm

(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang,

لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اُنْذِرَ اٰبَاۤؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَ

litunżira qaumam mā unżira ābā`uhum fa hum gāfilụn

Agar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.

لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلٰٓى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ

laqad ḥaqqal-qaulu ‘alā akṡarihim fa hum lā yu`minụn

Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.

اِنَّا جَعَلْنَا فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْ اَغْلٰلًا فَهِيَ اِلَى الْاَذْقَانِ فَهُمْ مُّقْمَحُوْنَ

innā ja’alnā fī a’nāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni fa hum muqmaḥụn

Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah.

وَجَعَلْنَا مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ

wa ja’alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fa hum lā yubṣirụn

Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.

وَسَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ

wa sawā`un ‘alaihim a anżartahum am lam tunżir-hum lā yu`minụn

Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga.

اِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِۚ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَّاَجْرٍ كَرِيْمٍ

innamā tunżiru manittaba’aż-żikra wa khasyiyar-raḥmāna bil-gaīb, fa basysyir-hu bimagfiratiw wa ajring karīm

Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.

اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ

innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamụ wa āṡārahum, wa kulla syai`in aḥṣaināhu fī imāmim mubīn

Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh).

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا اَصْحٰبَ الْقَرْيَةِۘ اِذْ جَاۤءَهَا الْمُرْسَلُوْنَۚ

waḍrib lahum maṡalan aṣ-ḥābal-qaryah, iż jā`ahal-mursalụn

Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri, ketika utusan-utusan datang kepada mereka;

اِذْ اَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوْهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوْٓا اِنَّآ اِلَيْكُمْ مُّرْسَلُوْنَ

iż arsalnā ilaihimuṡnaini fa każżabụhumā fa ‘azzaznā biṡāliṡin fa qālū innā ilaikum mursalụn

(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga (utusan itu) berkata, “Sungguh, kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.”

قَالُوْا مَآ اَنْتُمْ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَاۙ وَمَآ اَنْزَلَ الرَّحْمٰنُ مِنْ شَيْءٍۙ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا تَكْذِبُوْنَ

qālụ mā antum illā basyarum miṡlunā wa mā anzalar-raḥmānu min syai`in in antum illā takżibụn

Mereka (penduduk negeri) menjawab, “Kamu ini hanyalah manusia seperti kami, dan (Allah) Yang Maha Pengasih tidak menurunkan sesuatu apa pun; kamu hanyalah pendusta belaka.”

قَالُوْا رَبُّنَا يَعْلَمُ اِنَّآ اِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُوْنَ

qālụ rabbunā ya’lamu innā ilaikum lamursalụn

Mereka berkata, “Tuhan kami mengetahui sesungguhnya kami adalah utusan-utusan(-Nya) kepada kamu.

وَمَا عَلَيْنَآ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ

wa mā ‘alainā illal-balāgul-mubīn

Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.”

قَالُوْٓا اِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْۚ لَىِٕنْ لَّمْ تَنْتَهُوْا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِّنَّا عَذَابٌ اَلِيْمٌ

qālū innā taṭayyarnā bikum, la`il lam tantahụ lanarjumannakum wa layamassannakum minnā ‘ażābun alīm

Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami rajam kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami.”

قَالُوْا طَاۤىِٕرُكُمْ مَّعَكُمْۗ اَىِٕنْ ذُكِّرْتُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ

qālụ ṭā`irukum ma’akum, a in żukkirtum, bal antum qaumum musrifụn

Mereka (utusan-utusan) itu berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.”

وَجَاۤءَ مِنْ اَقْصَا الْمَدِيْنَةِ رَجُلٌ يَّسْعٰى قَالَ يٰقَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِيْنَۙ

wa jā`a min aqṣal-madīnati rajuluy yas’ā qāla yā qaumittabi’ul-mursalīn

Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas dia berkata, “Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu.

اتَّبِعُوْا مَنْ لَّا يَسْـَٔلُكُمْ اَجْرًا وَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ ۔

ittabi’ụ mal lā yas`alukum ajraw wa hum muhtadụn

Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

وَمَا لِيَ لَآ اَعْبُدُ الَّذِيْ فَطَرَنِيْ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

wa mā liya lā a’budullażī faṭaranī wa ilaihi turja’ụn

Dan tidak ada alasan bagiku untuk tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan.

ءَاَتَّخِذُ مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً اِنْ يُّرِدْنِ الرَّحْمٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغْنِ عَنِّيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يُنْقِذُوْنِۚ

a attakhiżu min dụnihī ālihatan iy yuridnir-raḥmānu biḍurril lā tugni ‘annī syafā’atuhum syai`aw wa lā yungqiżụn

Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya? Jika (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki bencana terhadapku, pasti pertolongan mereka tidak berguna sama sekali bagi diriku dan mereka (juga) tidak dapat menyelamatkanku.

اِنِّيْٓ اِذًا لَّفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

innī iżal lafī ḍalālim mubīn

Sesungguhnya jika aku (berbuat) begitu, pasti aku berada dalam kesesatan yang nyata.

اِنِّيْٓ اٰمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُوْنِۗ

innī āmantu birabbikum fasma’ụn

Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)-ku.”

قِيْلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ ۗقَالَ يٰلَيْتَ قَوْمِيْ يَعْلَمُوْنَۙ

qīladkhulil-jannah, qāla yā laita qaumī ya’lamụn

Dikatakan (kepadanya), “Masuklah ke surga.” Dia (laki-laki itu) berkata, “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui,

بِمَا غَفَرَ لِيْ رَبِّيْ وَجَعَلَنِيْ مِنَ الْمُكْرَمِيْنَ

bimā gafara lī rabbī wa ja’alanī minal-mukramīn

apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang telah dimuliakan.”

وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى قَوْمِهٖ مِنْۢ بَعْدِهٖ مِنْ جُنْدٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَمَا كُنَّا مُنْزِلِيْنَ

wa mā anzalnā ‘alā qaumihī mim ba’dihī min jundim minas-samā`i wa mā kunnā munzilīn

Dan setelah dia (meninggal), Kami tidak menurunkan suatu pasukan pun dari langit kepada kaumnya, dan Kami tidak perlu menurunkannya.

اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ خَامِدُوْنَ

ing kānat illā ṣaiḥataw wāḥidatan fa iżā hum khāmidụn

Tidak ada siksaan terhadap mereka melainkan dengan satu teriakan saja; maka seketika itu mereka mati.

يٰحَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِۚ مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ

yā ḥasratan ‘alal-‘ibād, mā ya`tīhim mir rasụlin illā kānụ bihī yastahzi`ụn

Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya.

اَلَمْ يَرَوْا كَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنَ الْقُرُوْنِ اَنَّهُمْ اِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُوْنَ

a lam yarau kam ahlaknā qablahum minal-qurụni annahum ilaihim lā yarji’ụn

Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tidak ada yang kembali kepada mereka.

وَاِنْ كُلٌّ لَّمَّا جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَ

wa ing kullul lammā jamī’ul ladainā muḥḍarụn

Dan setiap (umat), semuanya akan dihadapkan kepada Kami.

وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الْاَرْضُ الْمَيْتَةُ ۖاَحْيَيْنٰهَا وَاَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُوْنَ

wa āyatul lahumul-arḍul-maitatu aḥyaināhā wa akhrajnā min-hā ḥabban fa min-hu ya`kulụn

Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan.

وَجَعَلْنَا فِيْهَا جَنّٰتٍ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍ وَّفَجَّرْنَا فِيْهَا مِنَ الْعُيُوْنِۙ

wa ja’alnā fīhā jannātim min nakhīliw wa a’nābiw wa fajjarnā fīhā minal-‘uyụn

Dan Kami jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,

لِيَأْكُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖۙ وَمَا عَمِلَتْهُ اَيْدِيْهِمْ ۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَ

liya`kulụ min ṡamarihī wa mā ‘amilat-hu aidīhim, a fa lā yasykurụn

agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?

سُبْحٰنَ الَّذِيْ خَلَقَ الْاَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ وَمِنْ اَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُوْنَ

sub-ḥānallażī khalaqal-azwāja kullahā mimmā tumbitul-arḍu wa min anfusihim wa mimmā lā ya’lamụn

Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.

وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الَّيْلُ ۖنَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَاِذَا هُمْ مُّظْلِمُوْنَۙ

wa āyatul lahumul-lailu naslakhu min-hun-nahāra fa iżā hum muẓlimụn

Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan,

وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ

wasy-syamsu tajrī limustaqarril lahā, żālika taqdīrul-‘azīzil-‘alīm

Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.

وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ

wal-qamara qaddarnāhu manāzila ḥattā ‘āda kal-‘urjụnil-qadīm

Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.

لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ

lasy-syamsu yambagī lahā an tudrikal-qamara wa lal-lailu sābiqun-nahār, wa kullun fī falakiy yasbaḥụn

Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.

وَاٰيَةٌ لَّهُمْ اَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِۙ

wa āyatul lahum annā ḥamalnā żurriyyatahum fil-fulkil-masy-ḥụn

Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan,

وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِّنْ مِّثْلِهٖ مَا يَرْكَبُوْنَ

wa khalaqnā lahum mim miṡlihī mā yarkabụn

Dan Kami ciptakan (juga) untuk mereka (angkutan lain) seperti apa yang mereka kendarai.

وَاِنْ نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيْخَ لَهُمْ وَلَاهُمْ يُنْقَذُوْنَۙ

wa in nasya` nugriq-hum fa lā ṣarīkha lahum wa lā hum yungqażụn

Dan jika Kami menghendaki, Kami tenggelamkan mereka. Maka tidak ada penolong bagi mereka dan tidak (pula) mereka diselamatkan,

اِلَّا رَحْمَةً مِّنَّا وَمَتَاعًا اِلٰى حِيْنٍ

illā raḥmatam minnā wa matā’an ilā ḥīn

melainkan (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai waktu tertentu.

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّقُوْا مَا بَيْنَ اَيْدِيْكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

wa iżā qīla lahumuttaqụ mā baina aidīkum wa mā khalfakum la’allakum tur-ḥamụn

Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Takutlah kamu akan siksa yang di hadapanmu (di dunia) dan azab yang akan datang (akhirat) agar kamu mendapat rahmat.”

وَمَا تَأْتِيْهِمْ مِّنْ اٰيَةٍ مِّنْ اٰيٰتِ رَبِّهِمْ اِلَّا كَانُوْا عَنْهَا مُعْرِضِيْنَ

wa mā ta`tīhim min āyatim min āyāti rabbihim illā kānụ ‘an-hā mu’riḍīn

Dan setiap kali suatu tanda dari tanda-tanda (kebesaran) Tuhan datang kepada mereka, mereka selalu berpaling darinya.

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ ۙقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنُطْعِمُ مَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ اَطْعَمَهٗٓ ۖاِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

wa iżā qīla lahum anfiqụ mimmā razaqakumullāhu qālallażīna kafarụ lillażīna āmanū a nuṭ’imu mal lau yasyā`ullāhu aṭ’amahū in antum illā fī ḍalālim mubīn

Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Infakkanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadamu,” orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman, “Apakah pantas kami memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki Dia akan memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”

وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

wa yaqụlụna matā hāżal-wa’du ing kuntum ṣādiqīn

Dan mereka (orang-orang kafir) berkata, “Kapan janji (hari berbangkit) itu (terjadi) jika kamu orang yang benar?”

مَا يَنْظُرُوْنَ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُوْنَ

mā yanẓurụna illā ṣaiḥataw wāḥidatan ta`khużuhum wa hum yakhiṣṣimụn

Mereka hanya menunggu satu teriakan, yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.

فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ تَوْصِيَةً وَّلَآ اِلٰٓى اَهْلِهِمْ يَرْجِعُوْنَ

fa lā yastaṭī’ụna tauṣiyataw wa lā ilā ahlihim yarji’ụn

Sehingga mereka tidak mampu membuat suatu wasiat dan mereka (juga) tidak dapat kembali kepada keluarganya.

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ

wa nufikha fiṣ-ṣụri fa iżā hum minal-ajdāṡi ilā rabbihim yansilụn

Lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya.

قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ

qālụ yā wailanā mam ba’aṡanā mim marqadinā hāżā mā wa’adar-raḥmānu wa ṣadaqal-mursalụn

Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah rasul-rasul(-Nya).

اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَ

ing kānat illā ṣaiḥataw wāḥidatan fa iżā hum jamī’ul ladainā muḥḍarụn

Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami (untuk dihisab).

فَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَّلَا تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

fal-yauma lā tuẓlamu nafsun syai`aw wa lā tujzauna illā mā kuntum ta’malụn

Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak akan diberi balasan, kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan.

اِنَّ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِيْ شُغُلٍ فٰكِهُوْنَ

inna aṣ-ḥābal-jannatil-yauma fī syugulin fākihụn

Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).

هُمْ وَاَزْوَاجُهُمْ فِيْ ظِلٰلٍ عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ مُتَّكِـُٔوْنَ

hum wa azwājuhum fī ẓilālin ‘alal-arā`iki muttaki`ụn

Mereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat yang teduh, bersandar di atas dipan-dipan.

لَهُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ وَّلَهُمْ مَّا يَدَّعُوْنَ

lahum fīhā fākihatuw wa lahum mā yadda’ụn

Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa saja yang mereka inginkan.

سَلٰمٌۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍ

salām, qaulam mir rabbir raḥīm

(Kepada mereka dikatakan), “Salam,” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.

وَامْتَازُوا الْيَوْمَ اَيُّهَا الْمُجْرِمُوْنَ

wamtāzul-yauma ayyuhal-mujrimụn

Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir), “Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, wahai orang-orang yang berdosa!

اَلَمْ اَعْهَدْ اِلَيْكُمْ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ اَنْ لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطٰنَۚ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

a lam a’had ilaikum yā banī ādama al lā ta’budusy-syaiṭān, innahụ lakum ‘aduwwum mubīn

Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu,

وَاَنِ اعْبُدُوْنِيْ ۗهٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ

wa ani’budụnī, hāżā ṣirāṭum mustaqīm

dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.”

وَلَقَدْ اَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلًّا كَثِيْرًا ۗاَفَلَمْ تَكُوْنُوْا تَعْقِلُوْنَ

wa laqad aḍalla mingkum jibillang kaṡīrā, a fa lam takụnụ ta’qilụn

Dan sungguh, ia (setan itu) telah menyesatkan sebagian besar di antara kamu. Maka apakah kamu tidak mengerti?

هٰذِهٖ جَهَنَّمُ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

hāżihī jahannamullatī kuntum tụ’adụn

Inilah (neraka) Jahanam yang dahulu telah diperingatkan kepadamu.

اِصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ

iṣlauhal-yauma bimā kuntum takfurụn

Masuklah ke dalamnya pada hari ini karena dahulu kamu mengingkarinya.

اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

al-yauma nakhtimu ‘alā afwāhihim wa tukallimunā aidīhim wa tasy-hadu arjuluhum bimā kānụ yaksibụn

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

وَلَوْ نَشَاۤءُ لَطَمَسْنَا عَلٰٓى اَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَاَنّٰى يُبْصِرُوْنَ

walau nasyā`u laṭamasnā ‘alā a’yunihim fastabaquṣ-ṣirāṭa fa annā yubṣirụn

Dan jika Kami menghendaki, pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; sehingga mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka bagaimana mungkin mereka dapat melihat?

وَلَوْ نَشَاۤءُ لَمَسَخْنٰهُمْ عَلٰى مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوْا مُضِيًّا وَّلَا يَرْجِعُوْنَ

walau nasyā`u lamasakhnāhum ‘alā makānatihim famastaṭā’ụ muḍiyyaw wa lā yarji’ụn

Dan jika Kami menghendaki, pastilah Kami ubah bentuk mereka di tempat mereka berada; sehingga mereka tidak sanggup berjalan lagi dan juga tidak sanggup kembali.

وَمَنْ نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى الْخَلْقِۗ اَفَلَا يَعْقِلُوْنَ

wa man nu’ammir-hu nunakkis-hu fil-khalq, a fa lā ya’qilụn

Dan barangsiapa Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada awal kejadian(nya). Maka mengapa mereka tidak mengerti?

وَمَا عَلَّمْنٰهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْۢبَغِيْ لَهٗ ۗاِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ وَّقُرْاٰنٌ مُّبِيْنٌ

wa mā ‘allamnāhusy-syi’ra wa mā yambagī lah, in huwa illā żikruw wa qur`ānum mubīn

Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Kitab yang jelas,

لِّيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكٰفِرِيْنَ

liyunżira mang kāna ḥayyaw wa yaḥiqqal-qaulu ‘alal-kāfirīn

agar dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan agar pasti ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir.

اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِّمَّا عَمِلَتْ اَيْدِيْنَآ اَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُوْنَ

a wa lam yarau annā khalaqnā lahum mimmā ‘amilat aidīnā an’āman fa hum lahā mālikụn

Dan tidakkah mereka melihat bahwa Kami telah menciptakan hewan ternak untuk mereka, yaitu sebagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami, lalu mereka menguasainya?

وَذَلَّلْنٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوْبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُوْنَ

wa żallalnāhā lahum fa min-hā rakụbuhum wa min-hā ya`kulụn

Dan Kami menundukkannya (hewan-hewan itu) untuk mereka; lalu sebagiannya untuk menjadi tunggangan mereka dan sebagian untuk mereka makan.

وَلَهُمْ فِيْهَا مَنَافِعُ وَمَشَارِبُۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَ

wa lahum fīhā manāfi’u wa masyārib, a fa lā yasykurụn

Dan mereka memperoleh berbagai manfaat dan minuman darinya. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?

وَاتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اٰلِهَةً لَّعَلَّهُمْ يُنْصَرُوْنَ

wattakhażụ min dụnillāhi ālihatal la’allahum yunṣarụn

Dan mereka mengambil sesembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan.

لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ نَصْرَهُمْۙ وَهُمْ لَهُمْ جُنْدٌ مُّحْضَرُوْنَ

lā yastaṭī’ụna naṣrahum wa hum lahum jundum muḥḍarụn

Mereka (sesembahan) itu tidak dapat menolong mereka; padahal mereka itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga (sesembahan) itu.

فَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ ۘاِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَ

fa lā yaḥzungka qauluhum, innā na’lamu mā yusirrụna wa mā yu’linụn

Maka jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Muhammad) bersedih hati. Sungguh, Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.

اَوَلَمْ يَرَ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌ

a wa lam yaral-insānu annā khalaqnāhu min nuṭfatin fa iżā huwa khaṣīmum mubīn

Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, ternyata dia menjadi musuh yang nyata!

وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَّنَسِيَ خَلْقَهٗۗ قَالَ مَنْ يُّحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيْمٌ

wa ḍaraba lanā maṡalaw wa nasiya khalqah, qāla may yuḥyil-‘iẓāma wa hiya ramīm

Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya; dia berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?”

قُلْ يُحْيِيْهَا الَّذِيْٓ اَنْشَاَهَآ اَوَّلَ مَرَّةٍ ۗوَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيْمٌ

qul yuḥyīhallażī ansya`ahā awwala marrah, wa huwa bikulli khalqin ‘alīm

Katakanlah (Muhammad), “Yang akan menghidupkannya ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk,

ِۨالَّذِيْ جَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الشَّجَرِ الْاَخْضَرِ نَارًاۙ فَاِذَآ اَنْتُمْ مِّنْهُ تُوْقِدُوْنَ

allażī ja’ala lakum minasy-syajaril-akhḍari nāran fa iżā antum min-hu tụqidụn

yaitu (Allah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan (api) dari kayu itu.”

اَوَلَيْسَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يَّخْلُقَ مِثْلَهُمْ ۗبَلٰى وَهُوَ الْخَلّٰقُ الْعَلِيْمُ

a wa laisallażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa biqādirin ‘alā ay yakhluqa miṡlahum, balā wa huwal-khallāqul-‘alīm

Dan bukankah (Allah) yang menciptakan langit dan bumi, mampu menciptakan kembali yang serupa itu (jasad mereka yang sudah hancur itu)? Benar, dan Dia Maha Pencipta, Maha Mengetahui.

اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ

innamā amruhū iżā arāda syai`an ay yaqụla lahụ kun fa yakụn

Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.

فَسُبْحٰنَ الَّذِيْ بِيَدِهٖ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

fa sub-ḥānallażī biyadihī malakụtu kulli syai`iw wa ilaihi turja’ụn

Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.

Demikian yang dapa kami buat bacaan tahlil doa surat yasin 83 ayat lengkap fadilah dalam tulisan bahasa arab latin dan artinya, semoga dapat bermanfaat bagi kita semuanya dan kita mendapatkan bimbingan hidayah taufiq Alloh SWT.

khutbah Jumat Singkat Terbaru Pendek Lengkap Bulan Muharram

Khutbah jumat singkat terbaru pendek lengkap - Khutbah jumat Adalah merupakan suatu kewajiban bagi umat islam yang akan melaksanakan sholat jumat dan dilaksanakan diawal sebelum sholat jumat dimulai beda dengan tata cara khutbah pada sholat idul fitri dan idul adha khutahnya dilaksanakan diakhir setelah melaksanakan sholat Id, sehingga bila mana melaksanakan jumat tidak memakai khutbah maka jumatnya tidak sah baik khutbah pertama maupun kedua.

Dalam pelaksanaan khutbah jumat tentuya khotib mencari teks khutbah jumat singkat dengan tujuan biar para pendengar atau jamaah tidak gaduh, resah apalagi sampai tertidur, karea Nabi Muhammad SAW juga telah memberikan contoh dalam tata cara pelaksanaan jumat meringkas materi khutbah dan memanjangkan atau memperlambat dalam pelaksanaan sholatnya.

Disini kami aka berbagi cotoh kumpulan teks khutbah jumat singkat terbaru pendek lengkap menyambut tahu baru hijriyyah islam Bulan Muharram, syawwal, rajab, mulud (rabiul awwal), dzulqadah, dzulhijjah dan bulan-bulan yang lainyan dalam bula hijriyanh juga tak ketinggalan pu;a yang ada hubungannya degan bulan masehi seperti menyambut hari pahlawan, HUT RI, sumpah pemuda dan yang lainya.

khutbah Jumat Singkat Terbaru Pendek Lengkap Bulan Muharram

Khutbah Jumat Pertama Menyambut Bulan Muharram Awal Tahu Hijriyyah Singkat Bahasa Sunda:

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ:إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

HDR Ahli Jumat Anu Mulya
Saparatos nyanggakaen sadaya puji ka gusti Alloh SWT sareng nyembahken sholawat ka kangjeng Nabi Muhammad SAW, ka kulawargina para shohabatna, teu aya anu langkung tipayun kahaturken: sumangga urang sami-sami taqwa ka Alloh SWT. kalayan taqwa anu saleresna, taqwa piken jiwa ibadah, taqwa dina gerak gerik tingkah lampah, malah taqwa anu bakal jadi bekel engke di poe qiyamah.

HDR Ahli Jumat Anu Mulya
Estu henteu karaos nyerelekna poe, gunta gantina bulan, jebul tahun enggal urang sadayana ayena parantos aya dina sasih anu munggaran tahun 1442 hijriyah. Sumangga urang sami sami syukura ka Alloh rehna urang sadayana dipaparin panjang nyuswa tiasa dugi kana sasih muharram tahun ieu. Tisasih muharram tahun anu kalangkung dugi kasasih muharram yahun ieu yuswa urang teh nambihan satahun meunguh lahir tapi mungguh batin mah ngirangan satahun, kalayan ku Alloh di pukpruk ku kanikmatan anu teu kiten seueurna, sakumaha anu di dawuhkn ku Alloh dina al quran

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ

Jeng upama maneh ngitung-gitung nikmat ti Alloh tanwadeu kumaeh moal kaitung lobana (QS 14 Ibrahim: 34)

Moal tiasa kaitung ikmat ti Alloh teh ku seueur-seueurna terutami nikmat yuswa anu masih keneh aya dugi kadinten ieu, satahun nambihan yuswa urang mungguh lahir mah, namung ari saleresna mah ngirangan satahun numutke anu parantos ditetepken di azali. Satahun yuswa urang parantos dianggo parantos di gunaken, amung duka digunaken kana amal sholeh, duka di gunaken kana maksiat, ibadah dina tahun anu kalangkung teh. Kumargi eta sumangga urang sami-sami nyoreang mangsa ka tukang, urang titenan umutken kasaura syayyidia Umar ra.

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا

Geura harisab diri aranjen samemeh aranjen di hisab(engke payunen Hakim anu Maha 'Adil di poe qiyamah)

HDR Ahli Jumat Anu Mulya.
Mangsa anu parantos kasorang moal tiasa di gunaken deui, moal tiasa di balikan deui. Ku kituna ngan waktu anu bakal kasorang anu tiasa ku urang di gunaken teh. Kitu oge urang mah henteu terang, duka sabaraha bulan deui minggu atawa poe, atawa sabaraha jam deui waktu sesa teh.


Mangga urang sami sami mariksa salira masing masing kumaha dina tahun anu parantos kalangkung teh sareng mana waktu anu di anggo ma'siat oge anu di anggo thoat? dina ibadah, seueur mana anu leureus tibatan anu lepatna? anu khusuna atanapi anu henteuna? upami ngaraosken seueeur anu lepatna eggal dangdosan, upami ngaraos seueur kirangna mangga enggal tambihan, upami seueur leresna piara.

Ku dongkapna tahun enggal ieu tawis yuswa urang teh beki ngirangan bae, beki caket kana mangsana ajal dongkap, kutambihna yuswa satahun ieu, beki tereh di garotong ka astan, sakumaha anu ka uninga yen hirup di alam dunya teh lir lampu anu make minyak, lami lami mah tangtu minyak teh beak lampuna parem, nyakitu deui yuswa anu disepertiken minyak teh, anu ku Alloh di lebetken kana badan sakujur urang, ieu oge aya ukurananana. Kumargi kitu mangga tiayena gera sayogi piken bekel anu baris nyaangan engke dimana mana lampuna parantos parem.

HDR Ahli Jumat Anu Mulya.
Urang sadayana parantos iman, tegesna yakin yen saparantos hirup anu ayena tangtos bakal pupus, sarta seep lalakon ieu duny tegesna qiyamah. Engke jalma jalma teh baris di hudangken deui di alam akherat ti pakuburannana masing masing rek dipariksa di pundut pertangging jawaban laku lampah waktu hirup didunyadi payunen Hakim Rabbul Jalil anu maha Adil.

Ari wawales anu alus teh nya eta sawarga tempat karidloan Alloh anu pinuh ku pirang pirang kanikmatan kabungahan anu moal aya bandingan nana. Ari wawales anu goreng nyaeta siksa naraka, tempat bebendu Alloh anu sakurilingna pinuh ku pikagetiren pikanyerieun, katunggaraan, kahanjakalan anu teu aya kendatna kaduhung anu moal aya tungtungna.

Ayena urang dina tahun enggal ieu mugi sing yakin ayena urang hirup enjing pageto tangtos urang kedah marulih ka lembur matuh dayeuh maneuh myaeta ka alam akherat, jaya tur sugema jalma anu kaya ku rasa jeng pangabisa. Sumangga urang eusian hirup anu ayena ku jawaban jawaban anu timbul tina pertanyaan di handap ieu:

1. Awak teh asal timana jeng lahir ka alam dunya teh ka hayang saha?
2. Di paparin tugas naon awak hirup di alam dunya teh?
3. Engke diman awak ninggalken alam dunya teh rek balik kaman? Ka saha?
4. Engke dimana baralik ti alam dunya naon anu rek di barawa?

Mangga ieu patarosan anu opat perkara gera waler ku waleran anu tepat anu aya harti tur faidah anu aya eusina au mawa perubahan perubahan anu manfaat pijen diri pribadi kulawarga keur masyarakat oge nagara.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

Yeuh jalma jalma anu ariman msing taqwa ka Alloh sarta saban jalma kudu nengetan naon naon anu geus di tataharken piken jaga jeng masing taqwa ka Alloh lantaran saestuna Alloh Maha Uninga kana sanes kara anu kumaraeh di lampahken. (QS 59 al Hasyr:18)

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Demikian yang dapat kami buat kumpulan contoh teks khutbah jumat singkat lengkap terbaru pendek bahasa sunda menyentuh hati renungan hidup untuk pelajar tentang menyambut tahun baru islam 1 hijriyah amalan 10 muharram 1442 semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

12 Amalan Malam Tanggal 10 Bulan Muharram Sesuai Sunnah

12 Amalan Malam Tanggal 10 Bulan Muharram Sesuai Sunnah - Pada bulan muharram memiliki banyak peristiwa-peristiwa bersejarah bagi umat islam terutama pada kejadian taggal 10 muharram yang Alloh SWT berikan kepada para Nabi seperti yang telah kami jelaskan pada artikel sedelumnya.

Namun yang perlu kita fahami bukan hanya mengkaji kejadian-kejadianya atau peristiwa yang terjadi pada waktu itu, tapi amalan apa yang harus kita amalkan supaya bisa mendapatkan fahala yang begitu istimewanya seperti yang telah Alloh SWT berikan pada para Nabi pada tanggal 10 muharram itu.

Maka untuk itu kami disini akan sedikit berbagi penjelasan tentang amalan 10 Muharram selain kita melaksanakan puasa tasu'a dan asyura yang telah kami jelaskan sebelumnya, nah di saat tiba waktunya 10 muharam banyak sekali amalan yang harus kita kerjakan sebagai mana dalam kitab-kitab fiqih banyak yang menjelaskan seperti yang dinuqil dari sebagian Afadlil (orang-orang yang biasa melakukan hal yang paling utama), bahwa amal-amal pada hari ‘asyuro ada 12 macam amal :

12 Amalan Malam Tanggal 10 Bulan Muharram Sesuai Sunnah

هَذَا هُوَ الصيح وَالْمَنْقُول وَنقل عَن بعض الأفاضل أَن الْأَعْمَال فِي يَوْم عَاشُورَاء اثْنَا عشر عملا الصَّلَاة وَالْأولَى أَن تكون صَلَاة التَّسْبِيح وَالصَّوْم وَالصَّدَََقَة والتوسعة على الْعِيَال والاغتسال وزيارة الْعَالم الصَّالح وعيادة الْمَرِيض وَمسح رَأس الْيَتِيم والاكتحال وتقليم الْأَظْفَار وَقِرَاءَة سُورَة الْإِخْلَاص ألف مرّة وصلَة الرَّحِم وَقد وَردت الْأَحَادِيث فِي الصَّوْم والتوسعة على الْعِيَال وَأما غَيرهمَا فَلم يرد فِي الْأَحَادِيث

Kitab I’anatut Tholibin: jilid 2 hal 267

1. Shalat dan yang paling utama adalah shalat tasbih.
2. Puasa Asyura
3. Sedekah
4. Mandi.
5. Mengunjungi orang ‘alim yang saleh
6. Menengok orang sakit
7. Mengusap kepala anak yatim
8. Bercelak
9. Memotong kuku
10. Membaca Surat Al Ikhlash 1.000 kali
11. Silaturahim
12. Berziarah ke Orang Saleh

Tentang puasa dan memberi keleluasaan kepada keluarga (keterangannya) tercatat dalam beberapa hadits, adapaun yang lainnya tidak ada.

وَقد ذكر إِمَام الْمُحدثين ابْن حجر الْعَسْقَلَانِي فِي شرح البُخَارِيّ كَلِمَات من قَالَهَا فِي يَوْم عَاشُورَاء لم يمت قلبه وَهِي:
سُبْحَانَ الله ملْء الْمِيزَان ومنتهى الْعلم ومبلغ الرِّضَا وزنة الْعَرْش
وَالْحَمْد لله ملْء الْمِيزَان ومنتهى الْعلم ومبلغ الرِّضَا وزنة الْعَرْش
وَالله أكبر ملْء الْمِيزَان ومنتهى الْعلم ومبلغ الرِّضَا وزنة الْعَرْش
لَا ملْجأ وَلَا منجا من الله إِلَّا إِلَيْهِ
سُبْحَانَ الله عدد الشفع وَالْوتر وَعدد كَلِمَات الله التامات كلهَا
وَالْحَمْد لله عدد الشفع وَالْوتر وَعدد كَلِمَات الله التامات كلهَا
وَالله أكبر عدد الشفع وَالْوتر وَعدد كَلِمَات الله التامات كلهَا
أَسأَلك السَّلامَة بِرَحْمَتك يَا أرْحم الرَّاحِمِينَ وَلَا حول وَلَا قُوَّة إِلَّا بِاللَّه الْعلي الْعَظِيم
وَصلى الله على سيدنَا مُحَمَّد وعَلى آله وَصَحبه أَجْمَعِينَ وَالْحَمْد لله رب الْعَالمين

Imamul muhadditsin Ibnu Hajar Al-‘Asqolany dalam syarah Al bukhory mengatakan : “(ada) beberapa kalimat (dzikir) yang barang siapa membacanya pada hari ‘Asyuro, maka hatinya tidak akan mati” kalimat tersebut…
SUBHAANALLOH MIL-AL MIIZAANI WA MUNTAHAL ‘ILMI WA MABLAGHOR RIDLOO WA ZINATAL ‘ARSYI.
WALHAMDULILLAH MIL-AL MIIZAANI WA MUNTAHAL ‘ILMI WA MABLAGHOR RIDLOO WA ZINATAL ‘ARSYI.
WALLOHU AKBAR MIL-AL MIIZAANI WA MUNTAHAL ‘ILMI WA MABLAGHOR RIDLOO WA ZINATAL ‘ARSYI.
LAA MALJA-A WALAA MANJAA MINALLOH ILLAA ILAIHI.
SUBHAANALLOH ‘ADADASY SYAF’I WAL WATRI WA ‘ADADA KALIMAATILLAHIT TAAMMAATI KULLIHAA
WALHAMDULILLAH ‘ADADASY SYAF’I WAL WATRI WA ‘ADADA KALIMAATILLAHIT TAAMMAATI KULLIHAA
WALLOHU AKBAR ‘ADADASY SYAF’I WAL WATRI WA ‘ADADA KALIMAATILLAHIT TAAMMAATI KULLIHAA
AS-ALUKAS SALAAMATA BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAHIL ‘ALIYYIL ‘AZHIIM
WASHOLLALLOHU ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHI WA SHOHBIHII AJMA’IIN WALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘AALAMIIN

Artinya: Maha suci Alloh dengan sepenuh timbangan dan (sampai) dengan puncak ilmu dan (sampai) dengan batas akhir ridlo dan dengan beratnya ‘arasy.
Dan Segala puji bagi Alloh dengan sepenuh timbangan dan (sampai) dengan puncak ilmu dan (sampai) dengan batas akhir ridlo dan dengan beratnya ‘arasy.
Dan Maha besar Alloh dengan sepenuh timbangan dan (sampai) dengan puncak ilmu dan (sampai) dengan batas akhir ridlo dan dengan beratnya ‘arasy.
Tidak ada perlindungan dan tidak ada keselamatan dari Alloh kecuali kepadanya.
Maha suci Alloh dengan (sebanyak) bilangan genap dan ganjil dan dengan (sebanyak) bilangan kalimat-kalimat Alloh yang semuanya sempurna.
Dan Segala puji bagi Alloh dengan (sebanyak) bilangan genap dan ganjil dan dengan (sebanyak) bilangan kalimat-kalimat Alloh yang semuanya sempurna.
Dan Maha besar Alloh dengan (sebanyak) bilangan genap dan ganjil dan dengan (sebanyak) bilangan kalimat-kalimat Alloh yang semuanya sempurna.
Aku memohon keselamatan kepadamu dengan rohmatmu, wahai dzat yang pengasih diantara para pengasih!, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali oleh Alloh yang maha tinggi dan agung.

وَنقل سَيِّدي عَليّ الأَجْهُورِيّ أَن من قَالَ يَوْم عَاشُورَاء سبعين مرّة حسبي الله وَنعم الْوَكِيل نعم الْمولى وَنعم النصير كَفاهُ الله تَعَالَى شَرّ ذَلِك الْعَام

Sayyid ‘Aly Al-Ajhuri menuqil, bahwa orang yang membaca “HASBIYALLOHU WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULAA WANI’MAN NASHIIR” sebanyak 70 kali pada hari ‘asyuro, maka Alloh akan mencegah darinya kejelekan yang ada pada tahun itu.

Demikian yang dapat kami sajikan 12 amalan malam tanggal 10 bulan muharram sesuai sunnah lengkap dengan hadits, dan kami sajikan ucapan tahun baru islam semoga dapat bermanfaat bagi kita semua sesama umat islam dan Alloh SWT memberikan hidayah taufiq kepada kita semua.

Kata Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriyah

Ucapan Tahun Baru Islam 1442 - sering berjalannya waktu ke waktu serasa baru kemarin kita merayakan penyambutan tahun baru islam 1 muharram sekarang sudah berada di penghujung bulan dzulhijah yaitu bulan ke 12 dalam hitungan bulan hijriyah yang tinggal menunggu beberapa hari lagi akan menyambut tahun baru lagi.

Bagi umat islam sendiri harus merasa bangga dengan tiba saatnya tanggal 1 muharram karena itu merupakan tahun baru yang sangat istimewa pandang kacamata agama karena banyak yang berhubungan dengan hukum syara dibanding dengan tahun baru masehi.

Maka untuk itu kami disini akan berbagi kata ucapan selamat menyambut tahun baru islam 1442 hijriyah 2020 masehi lucu unik gokil, mesra, sedih yang bisa anda bagikan pada teman-teman, saudara, pacar, guru, orang tua dan yang lainya lewat facebook, whatsapp atau media lainnya.

Ucapan Selamat Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharrah 1442

Hari ini adalah kesempatan baik untuk berdoa, untuk peduli, mencintai, untuk tersenyum, untuk mengatakan, Selamat Tahun Baru 2020
“ Selamat Tahun Baru Hijriyah 1442 H. Semoga di tahun ini kita bisa berbuat lebih banyak kebaikan dan meninggalkan semua keburukan.”
“ Tahun Baru Islam 1442 H telah tiba. Saatnya kita berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya.”
“ Selamat Tahun Baru Hijriyah 1442 H, semoga di tahun ini Anda sekeluarga bisa mendapatkan keberkahan hidup dan rezeki yang melimpah.”
“ Mengawali datangnya Bulan Hijriyah, marilah niatkan diri untuk hijrah dari kegelapan agar bisa meraih cahaya Islami. Semoga tahun ini kita bisa meraih kesuksesan.”
“Sucikan jiwa, bersihkan hati. Mari mengucap basmalah sebelum menginjak tahun baru Islam 1442 Hijriyah.”
“Selamat Tahun Baru Islam 2020. Jadikan momen tahun baru sebagai sarana untuk memperbaiki diri sekaligus membiasakan diri untuk melakukan kebaikan.”

Nah itulah yang dapat kami buat ucapan tahun baru islam 1 muharram semoga dapat ber manfaat dan kita bisa memeriahkannya semaksimal mungkin pada saat mejelang pergantian tahun baru itu.

keistimewaan keutamaan Kejadian 10 bulan muharram

Keistimewaan Dan Kejadian 10 bulan Muharram - Bulan muharram adalah merupakan salah satu bulan yang di mulyakan oleh Alloh SWT. karena dalam setahun hitungan bulan ada 12 bulan dari ke12 bulan tersebut ada 4 bulan yang di muliaka oleh Alloh SWT yaitu bulan rojab, dzulqadah, dzulhijah dan muharrom.

Yang menjadi argumen bulan muharah masuk kata gori bulan hurum, karena pada bulan itu memiliki banyak keistimewaan yang Alloh berikan pada para Nabiyolloh terutama pada tanggal 10 yang di kenal dengan asyura lebih dari 10 keistimewaan yang perlu kita ambil hikmahnya.

Dalam surat At-Taubah ayat 36 Allah SWT berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ (التوبة : 36)

"Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah ialah dua belas bulan pada ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."


Diantar keistimewaan kejadian 10 bulan muharram itu pertama seperti di terima taubatnya Nabi Adan AS setelah dikebumikan dari surga beserta Hawa sebagai istrinya, dalam taubatnya Nadi Adam sehingga 100 tahun lamanya menunduka kepala gak berani melihat langit denga alasan merasa malu bersalah di hadapan Alloh SWT, waktu disurga memetik buah kholdi.

Kedua diselamatkannya Nabi Enuh beserta kaumnya di atas perahu setelah mengalami banjir yang melanda seluruh dunia sehingga anaknya sendiri yang bernama Kan'an tenggelam sampai mati, karena tak mau mengikuti ajakan Nabi Enuh ikut naik keatas perahu (bahtera) yang telah di sediakanya, banji tersebut setelah Alloh SWT meurunka hujan deras.

Allah Ta’ala berfirman,

هِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ قَالَ سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ قَالَ لا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلا مَنْ رَحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ

“Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: “Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.” Anaknya menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!” Nuh berkata: “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang”. Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan” (Huud : 42-43).

Kejadia ketiga dikeluarkannya Nabi Yunus as dari perut ikan paus, Selamatnya Nabi Ibrahim AS dari api yang membakarnya oleh Raja Namrud, Dikembalikannya penglihatan Nabi Ya’qub as., tenggelamnya Fir’aun di dasar laut merah saat mengejar Nabi Musa, Terbelahnya laut merah untuk Nabi Musa as setelah dikejar Fir’aun, dikeluarkannya Nabi Yusuf as dari sumur setelah diceburkan saudara-saudaranya dan masih banyak lagi yang lainnya.

Untuk lebih jelasnya kejadian-kejadian pada taggal 10 muhararam serta kisah satu persatunya para Nabi Alloh dan niat puasa tasu'a asyura terus aja anda update di sini, karena kami telah menyajikan banyak sejarah dalam islam.

Mungkin itulah yang dapat kami sajikan keistimewaan dan kejadian taggal 10 bulan muharram, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua sehingga kita dapat mengambil hikmahnya.

Niat Puasa Muharram 9 - 10 Tasu'a Dan Asyura Lengkap

Niat Puasa Tasu'a dan Asyura - Setelah kita memahami berbagai macam keistimewaan yang terjadi di bulan muharram semua dapat kita ambil hikmah untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh SWT sehingga kita bisa melaksanakan apa yang Alloh dan Rasul-NYA perintahkan kepada kita sebagai umat islam.

Diantara hikmah yang paling istimewa adalah kejadian pada tanggal 10 muharram lebih di kenal dengan asyura di sana banyak kejadian-kejadian yang sangat menakjubkan yang diberikan Alloh kepada para Nabi, makanya kita sebagai umat islam di sunahkan untuk melaksanakan puas 9-10 muharram atau tasu‘a dan puasa asyura .

Untuk bacaan niat puasa tasu‘a asyura dalam tulisan bahasa arab latin lengkap dengan artinya akan kami paparkan disini guna untuk saling mengingatkan satu sama lain karena jarang di laksanakannya cuman sekali dalam waktu setahun seperti di bawah ini:

Niat Puasa Muharram 9 - 10 Tasu'a Dan Asyura Lengkap

Bacaan Niat Puasa Asyura Arab Latin Dan Artinya

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ. Artinya, “Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.”

Sedangkan contoh lafal niat puasa sunah Asyura sebagai berikut.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ. Artinya, “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

Dasar hukum di sunahkannya melaksanak puasa asyura sebagai mana dalam hadits riwayat Ibnu Abbas:

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ: يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ

Artinya : “Aku tidak pernah melihat Rasulullah benar-benar perhatian dan menyengaja untuk mengerjakan puasa yang ada keutamaannya daripada puasa pada hari ini, yaitu hari Asyura dan puasa bulan Ramadhan”.

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : حين صام رسول الله صلى الله عليه وسلم يوم عاشوراء وأمر بصيامه ، قالوا : يا رسول الله ! إنه يوم يعظمه اليهود والنصارى. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم :” لئن بقيت إلى قابل ، لأصومن التاسع”…رواه مسلم

Daripada Ibnu Abbas r.a. berkata: “Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari ‘Asyura dan Baginda menyuruh berpuasa pada hari tersebut. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah ! Sesungguhnya hari ini (‘Asyura) adalah hari yang dibesarkan oleh Yahudi dan Nasara.” Maka Baginda bersabda: “Sekiranya daku masih ada pada tahun hadapan , pasti daku akan berpuasa juga pada hari sembilan (9 Muharram).” (Riwayat Imam Muslim)

Sehingga Rsululloh SAW selalu melaksakan puas pada tanggal 10 muharram setiap tahunnya.

Dan Rasulullah bersabda :

صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya : “Puasa Asyura aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu.”

Demikian yang dapat kami sajikan bacaan niat puasa tasu'a dan asyura arab latin lengkap dengan artinya seperti bacaan doa akhir dan awal tahun semoga bermanfaat dan kita bisa lebih meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh SWT.

Bacaan Doa Akhir Dan Awal Tahun Arab Latin Lengkap Artinya

Bacaan Doa Akhir Dan Awal Tahun Arab Latin Lengkap Artinya - Di saat menjelang pergantian tahun baik hijriyah maupun masehi dengan megharapkan keberkahan yag kita dapatkan maka bagi umat islam dianjurkan untuk membacakan doa khusus akhir dan awal tahun.

Bacaan doa ini untuk tahun hijriyah di baca di saat menjelang terbenamnya matahari untuk doa akhir tahun sedangkan doa awal tahun dibacakannya setelah terbenamnya matahari atau setelah waktu maghrib bisa secara perorangan atau berjamaah yang di mothowipan oleh imam.

Dan biasanya yang telah berjalan di masyarakat kita ini sambil melaksaakan ritual keagamaan yang lainya tidak cukup dengan bacaan doa akhir dan awal tahun saja seperti berjamaah membaca surat yasin, sholat tasbih dan melaksanakan sujud syukur sebagai tanda bentuk rasa syukur kepada Alloh SWT yang telah memberikan umur panjang kepada kita semua.

Bacaan Doa Akhir Dan Awal Tahun  Arab Latin  Lengkap Artinya

Berikut Bacaan Doa Awal Tahun Arab:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَمْلَأُ خَزَائِنُ اللهِ نُوْرًا، وَتَكَوْنُ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ فَرْجاً وَفَرْحاً وسُرُوْراً، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهَ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماَ كَثِيْراً , اَللَّهُمَّ أَنْتَ اْلاَ بَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرَمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ اَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ اَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

"Bismillahirrohmaanirrohiim Alhamdulillahi Rabbil'alamiin Allohumma sholli A'alaa Syayyidiina Muhammadin Shollatan Tsamla'u Khojaainnullohi Nuuron, Watakuunu lanaa Walill Mu'miniina Parjan Waparhan Wasururon Wa'alaa Alihi Washohbihi tasliiman kasiiron,
“Allahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwal. Wa ‘alaa fadhlikal-‘azhimi wujuudikal-mu’awwal. Wa haadzaa ‘aamun jadiidun qad aqbal. Nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa-ihii wa junuudihii. Wal’auna ‘alaa haadzhihin-nafsil-ammarati bis-suu-i. Wal-isytighaala bimaa yuqarribunii ilaika zulfa. Yaa dzal-jalaali wal-ikraam. Wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam.”

Artinya: “Ya Alloh Semoga Engkau Memberikan Rahmat Kepada Sayyid Rosullulloh Dengan Rahmat Sepenuh Gudang-Mu Dengan Berupa Sinar, dan Untuk Kita Semua Sebagai Bentuk Ke Bahagiaan, Ya Allah Engkaulah yang abadi, dahulu, lagi awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu perlindungan dalam tahun ini dari godaan setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan, agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.

Berikut Bacaan Doa Akhir Tahun Arab Latin Lengkap

وَصَاَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ دَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ , اَلَّلهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِى هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَمَمْ اَتُبْ مِنْهُ وَاَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلَمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُو بَتِى اِلَي اتَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْاَتِىْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَاءِنِّى اَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْلِى وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِى عَلَىْهِ الثَّوَابَ فَاَسْئَلُكَ اَلَّلهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَاذَاالْجَلَالِ وَالْاِكْرَامِ اَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّى وَلاَ تَقْطَعْ رَجَائِىْ مِنْكَ يَاكَرِيْمُ وصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِىِّ الْاُمِّىِّ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ

“Wa shalallaahu ‘alaa sayyìdìnaa Muhammadìn wa ‘alaa aalìhìì wa shahbìhìì wa salam.

Allahumma maa ‘amìltu fìì haadzìhìs sanatìlmìmmaa nahaìtanìì ‘anhu falam atub mìnhu walam tardlahu walam tansahuu wahalìmta ‘alayya ba’da qudratìka ‘alaa ‘uquubatìì wada’ antanìì ìlattaubatì mìnhu ba’da juratìì ‘alaa ma’shìyatìka faìnnìì astaghfìruka faghfìrlì.

Wamaa ‘amìltu fììhaa mìmmaa tardlaa hu wawa’ adtanìì ‘alaìhìts tsawaaba fa as alukallaahumma yaa karììmu yaa dzal jalaa lì walìkraamì an tataqabbalaahu ‘alaa sayyìdìnaa Muhammadìn nabìyyìl ummìyyì wa ‘alaa ‘aalìhì wa shahbìhìì wa sallam.”

Artinya: “Semoga rahmat dan salam tercurahkan kepada junjungan kami dan tuan kami, Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.

Ya Allah, laranglah apapun yang telah kulakukan pada tahun ini, sedang aku tidak bertaubat darinya, dan Engkau tidak meridhainya, tidak melupakannya dan Engkau berbelas kasih kepadaku padahal engkau berkuasa untuk menghukumku, dan Engkau telah menyeru kepadaku agar bertaubat setelah aku berani berbuat durhaka kepada-Mu.

Maka sesungguhnya sekarang aku memohon ampun kepada-Mu, ampunilah aku.

Apapun yang telah kulakukan pada tahun ini, dan telah Engkau janjikan pahalanya kepadaku, maka aku memohon kepada-Mu, Ya Allah, wahai yang Maha Mulia, wahai yang memiliki Kebesaran dan Kemuliaan, mohon Engkau menerimanya, dan janganlah Engkau putuskan harapanku kepada-Mu wahai Yang Maha Mulia.”

Mungkin itulah yang dapat kami sajikan bacaan doa akhir dan awal tahun 1 muharram dalam tulisan bahasa arab latn lengkap dengan artinya semoga bermanfaat dan kita mendapatkan keberkahannya dari Alloh SWT.